Narasi Perpisahan
SDI PELITA HATI KEC LENTENG
(Yati)
Setelah sekian lama kami balajar, berjuang melawan malas dan lelah, kini tiba saatnya kami akan berpisah, meninggalkan semua kenangan yang pernah kita bina, bersama teman-teman dan guruku tercinta. Di sini kami merajut sebuh cerita masa kecil silam, mulai sejak TK, diniyah sampai SDI, masa-masa yang indah dan sangat berkesan untuk kami kenang dalam bingkai sejarah. Ingin kami ulangi semua kenangan itu, tapi semuanya percuma, sebab malam ini, kami akan berpisah dan semuanya akan tinggAllah kenangan, Ya Allah andai saja boleh kami meminta, perpanjanglah kenangan-kenangan kami, dan maafkanlah dosa guru hamba, karena mereka adalah penyelamat masa depan hamba ..
(Mahsun)
Guru ..
Di sini ladang perjuangan kami, menuntut ilmu atas jerih payahmu setiap waktu bersamamu.
Hujan, pekerjaan, bahkan tugas untuk mencari nafkah mereka tinggalkan demi murid-muridmu.
Semangatmu yang membaja dan keikhlasanmu yang luar biasa, membuat kami bangga menjadi murid-muridmu Tapi apa balasan kami kepada mereka? Sering kami tidak patuh terhadap perintahnya, jengkel, tidak mengerjakan PR, tidak mendengarkan keterangannya, telat masuk sekolah, bahkan kami pernah menyakiti engkau para guru? Ya Allah …….Pantaskah hamba atas kelakukan kami ya Allah?
Guru semoga engkau tak pernah menyimpan dendam untuk kami, karena besar harapan kami, kau adalah segala-galanya untuk kami..
Guru ..Sesungguhnya kami tak sanggup untuk melewati semua akhir dari kenangan ini, sebab menangispun kami tak sanggup apalagi harus kehilanganmu, wahai para guru …
(Yati)
Guru,,,
Maafkan kami ..
Maafkan kami wahai para guru ..
Sejatinya kami ingin memelukmu erat dan menumpahkan sejuta penyesalan dan kesalahan yang pernah kami lakukan kepadamu, wahai para guru…tapi kami pikir semua ini tidak cukup, sebab kesalahan kami padamu terlalu banyak untuk kau maafkan …kami hanya bisa berdoa yang tak bermusim untukmu guru ..
Guru … kau akan selalu hidup dalam ingatan dan doa kami setiap waktu ..
Guru ..
Maafkan jika selama ini jasamu tak terbalas,
Kami hanya mempunyai doa tulus ikhlas untukmu, wahai guru ..
Karena engkau, kami bisa menjadi siswa yang berakhlak, tahu dan cerdas, seperti mimpimu untuk pelita hati ..
Apa yang harus kami lakukan? sementara air mata berlinang deras tak tentu arah meraup semua kesedihan malam ini,,,
(Mahsun)
Guru ..
Lihat kami, lihat senyum kami, air mata kehilangan kami, sembab di kelopak mata kami, takkan pernah pupus dan kering meski toga kebesaran telah kami pakai malam ini….
Ya Allah saksikanlah kami ..
Ya Allah pujilah guru-guru kami ..
Berilah beliau kesejahteraan hidup yang cukup ..
Jauhkan mereka dari mara bahaya dunia akhirat ..
Lindungi mereka ..
Sebab mereka adalah malaikat penyelamat masa depan kami ..
(Yati)
Guru ..
Iringi kepergian kami dengan doamu yang suci ..
Dengan cinta yang tak bermusim untuk kami ..
Doakan kami semoga menjadi anak yang shaleh dan berbakti ..
Karena engkau kami semua tahu terhadap rumus dunia dan jalan menuju syurga ..
(Mahsun)
Selamat tinggal guru ..
Titip adik-adik kami ..
Selamat tinggal guru ..
Ikhlaskan kepergian kami ..
Selamat tinggal guru ..
Kau adalah kado terindah dalam hidup kami ....
Comments
Post a Comment