SDI Pelita Hati

“Cordooooonnnn...” Lolongan panjang memecah dinginnya udara di pagi itu. Ah Emak Gue ini emang makhluk ajaib, Adzan Subuh belum lagi berkumandang, bahkan ayam jago pun masih meringkuk dikandangnya. “Cepetan bangun, mandi, solat subuh, terus bantuin Emak angkutin barang dagangan ke kios!” Bantuin Emak beres-beres kios jadi rutinitas Gue sebelum berangkat sekolah setiap hari. Emak sama Bapak Gue itu punya kios Pisang Goreng Crispy, ngga jauh dari rumah. Oh iya, perkenalkan nama Gue “ Chicken Cordon Bleu”... Iya… kalian ngga salah baca, itu emang nama Gue, tapi jangan menghina nama Gue, Emak-Bapak Gue punya cerita dibalik nama itu. Pada malam menjelang Emak Gue melahirkan, Bapak dan Emak Gue kebingungan mau naik apa ke rumah sakit, soalnya waktu itu hari sudah larut malam, Bapak Gue panik setengah mati karena  si Emak udah teriak-teriak kaya tukang perabot yang suka keliling dikampung, mungkin saking ngga kuat nahan sakit mau melahirkan. Nah disaat-saat genting itu munculah

Yayasan Pelita Hati dari dulu sedikit terkenal elite dan hijau. Bangunan yang berdiri kokoh sejuk indah dan berkrakter menjadi tolok ukur bahwa sekolah yang satu ini memang sedikit elite. disamping kualitas siswanya juga lumayan, potensi yang lainnya juga terdapat progress yang  lumayan untuk diacungkan jempol. realitas tersebut tidak hanya diakui kalangan lokal saja, di surabaya Nama Pelita Hati sangat dikenal. " Helmi Sa'id " seorang pengusahawan berpengaruh membawa nama tersebut merebah seantero surabaya. pun juga dulu sempat diterjunkan ke luar negeri. dan hal tersebut membuahkan hasil yang signifikan, sebab 2010 lima tahun yang lalu ada tamu dari hongkogn berkunjung ke yayasan  pelita hati. Hingga detik ini Yayasan Pelita Hati tetap Kembali Menjadi tanju untuk mereka yang mau berproses  Menuju kualitas pendidikan yang lebih baik. Bahkan pada lembaran 2015 ini pelita hati sedang proses penggarapan Taman Reklame yang lumayan elite dan 1 buah gedung Musholla B